Kamis, 29 November 2012

Perbedaan Mengelola Sistem Sumber Daya Manusia



PT Indofood
PT Mayora
PT Indofood mengelola sistem SDM nya dengan cara membina hubungan baik di semua tingkat staf dan manajemen untuk saling menguntungkan.
PT Mayora mengelola SDM dengan melibatkan karyawannya untuk memberikan pendapat atau ide – ide yang berkaitan dengan pengambilan keputusan
Mengadakan program pelatihan yang akan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam rangka untuk membantu semua divisi dalam mempertahankan pangsa pasar dan keuntungan di pasar yang semakin kompetitif
Melakukan Sistem Pengembangan Sumber Daya Manusia dengan memberikan kesempatan kepada karyawannya untuk melakukan studi penyetaraan.
Program Pengembangan Manajerial akan diperluas ke dalam divisi-divisi lain dari perusahaan setelah peluncuran yang sukses di Memasak Minyak & Lemak dan Makanan Bumbu Divisi.

Mengadakan prelatihan – pelatihan ;lain yang dilakukan secara berkala, antara lain: Pelatihan 5R (Resik, rapi, rajin, ringkas, dan ramah), pelatihan SISTIMA (Sistem Informasi Teknologi Mayora), serta pelatihan smart selling.

            Dari penjelasan di atas, menurut saya pengelolaan sumber daya manusia yang baik adalah PT Mayora karena selain PT Mayora memberikan pelatihan – pelatihan yang sama halnya seoperti yang telah dilakukan oleh PT Indofood, perusahaan tersebut juga melibatkan para karyawannya untuk berpartisipasi dalam hal memberikan pendapat dan ide – ide dalam upaya untuk menunjang pengambilan keputusan. Menurut saya dengan adnya program yang seperti itu karyawan akan merasa diangap atau diorangkan dengan memberikan masukan kepada perusahaan tempat ia bekerja dan hal itu akan menimbulkan rasa loyalitas karywan terhadap perusahaan dan hal tersebut tantunya akan menguntungkan perusahaan.
            Program yang tidak dilakukan oleh PT Mayora adalah program pengembangan manajerial, program tersebut tentunya akan membantu para menager dalam menambah pengetahuan.

Perbedaan Model Sistem Umum Perusahaan



PT Bentoel Prima
PT Gudang Garam
PT Bentoel menggunakan sistem umum yakni B-One. Sistem Be-one adalah sistem yang terintegrasi dari hulu sampai ke hilir, dari transaksi hingga pelaporan untuk manajemen. Dengan sistem ini seluruh data penjualan yang dilakukan tenaga penjualan dimasukan ke dalam PDA di lapangan saat melakukan transaksi penjualan. Pada akhir hari, seluruh transaksi di upload secara otomatis ke sistem di Area Sales dan Marketing Office.
Model sistem umum perusahaan lebih ditekankan untuk sistem distribusi tunggal untuk mempermudah  mengontrol sistem
 mekanisme. Perusahaan ini mempunyai satu sistem operasional, baik untuk distribusi, penjualan, keuangan, akuntansi maupun pemasaran sehingga lebih mudah mengintegrasi kebijakan.
PT Bentoel juga menggunakan sistem ERP. Dengan ERP, produktivitas bisnis akan meningkat seperti meningkatnya kecepatan proses data dan kecepatan proses bisnis itu sendiri.


Dari penjelasan di atas, menurut saya model sistem umum yang lebih baik adalah sistem umum PT Bentoel Prima karena perusahaan tersebut menggambarkan secara jelas bagaimana dengan sistem – sistem itu mereka mengintegrasikan proses produksi dan proses – proses lainnya yang menunjang produknya. Perusahaan ini juga memaparkan keuntungan yang mereka peroleh dengan menggunakan sistem yang mereka miliki yakni antara lain:
  • Instant Feedback, Business Intellegence, serta Operational Excellence terciptanya data penjualan yang bisa diterima pada hari yang sama mulai dari Sales Supervisor hingga direksi bisa diketahui.
  • Efektifitas Sales Performance dapat diketahui.
  • Bisa mengetahui dengan cepat masalah / kesulitan peneterasi di suatu daerah, maka dapat dengan segera diambil tindakan.
  • Sisi operational Excellence Effectiveness bisa terpangkas karena menggunakan aplikasi lewat PDA
  • Produktifitas meningkat hingga 15%
  • Penjualan pun meningkat
  • Financial Intern juga dapat terkontrol
  • Dapat mengetahui produk, profil dan value seperti apa yang laku di pasar.
  • Waktu produksi jauh lebih singkat
Berbeda dengan PT Gudang Garam, perusahaan ini ghanya menjelaskan bahwa mereka memiliki satu sistem untuk masing – masing direktorat yang ada di perussahaan dan manfaat yang perusahaan miliki adalah untuk memudahkan pengintegrasian data.


  
  


Perbedaan Sistem Informasi Manufaktur



PT Multi Beton Karya Mandiri
PT Wika Beton
Penggunaan Sistem Informasi Manufaktur untuk pendataan persediaan bahan baku, persediaan produk, dan pencatatan keuangan dimasukan dalam data ke komputer. Dengan diterapkan Sistem Informasi Manufaktur ini, perusahaan dapat mengurangi kesalahan- kesalahan yang terjadi sebelumnya saat masih menggunakan sistem yang manual. Serta keamanan lebih terjaga saat terjadi kebakaran atau yang lain, karena data yang telah ditaruh di computer, di copy dan disebarkan ke beberapa orang yang dianggap memerlukan copyan data tersebut.
Penggunaan Sistem Informasi membantu Wahana Beton dalam proses produksi, terutama dalam pengadaan bahan baku, dengan adanya system informasi perusahaan dapat merencankan pengadaan bahan baku minimum dan maksimun, sehingga tidak mengalami kehabisan bahan baku atau menumpuknya bahan baku dalam gudang.

            Sistem Informasi dapat sangat membatu perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur, terutama dalam persediaan bahan baku dan persediaan produk yang bisa lebih akurat karena mendapat batuan dari sistem komputer. Serta keamanan lebih terjaga karena data berbentuk data base computer bukan dalam bentuk dokumen kertas, karena dalam bentuk dokumen kertas terdapat risiko kerusakan atau kehilangan.
            Dari penjelasan mengenai pemanfaatan sistem informasi manufaktur dapat dilihat bahwa sistem yang lebih baik adalah sistem yang digunakan oleh PT Beton Karya Mandiri karena perusahaan ini mampu memanfaatkan sistem informasi manufaktur dengan lebih terperinci, tidak hanya digunakan untuk pengelolaan bahan baku tapi juga digunakan untuk proses produksi dan pencatatan. Sistem informasi yang digunakan oleh PT Beton Karya Mandiri akan membantu perusahaannya dalam mengurangi kesalahan – kesalahan pencatatan yang dilakukan secara manual, contohnya adalah salah hitung.

Perbedaan Manajemen Proyek


Perusahaan Pepsi
Perusahaan Coke
Perusahaan ini mengimplementasikan manajemen proyek pada perusahaan dengan cara menggunakan iklan komparatifuntuk menyaingi Coke yang merupakan pesaingnya.
Perusahaan ini melakukan manajemen proyek dengan mengeluarkan merek lain pada 1960-an,
yakni Sprite, Fanta, dan Fresca. Diet Coke dan Cherry Coke
Perusahaan ini juga melakukan ekspansi bisnis ke beberapa produk makanan.

Manajemen proyek yang dilakukan oleh perusahaan ini juga membuka berbagai proyek pengiklanan di internet.

            Dari penjelasan yang telah dipaparkan diatas, menurut saya manajemen proyek yang lebih bagus adalah manajemen proyek yang dilakukan oleh perusahaan Pepsi atau juga dikenal dengan nama Pepsico, perusahaan ini menjalankan proyeknya dengan membuat iklan yang komperatif yang bertujuan untuk menarik perhatian pelanggannya dan target pasarnya. Dengan iklan yang komperatif perusahaan ini juga mampu bersaing dengan pesaing utamanya yakni Coke.Perusahaan Pepsi juga melakukan merger dengan berbagai perusahaan besar lainnya seperti Tropiacana dan melakukan diversifikasi produknya yang melengkapi produk awalnya yakni makanan.
            Sedangkan perusahaan Coke hanya mengeluarkan produk minuman dengan merek yang berbeda tanpa merambah ke sektor industry lainnya.
Target Jangka Pendek yang Diperlukan Perusahaan Coke:

1.      Meningkatnya gaya hidup beberapa konsumen akan softdrink
2.      Pendistribusian produk yang mudah ke berbagai daerah karena luasnyajaringan
3.      Kerjasama dengan berbagai pihak
4.      Pengembangan produk baru jenis makanan
5.      Pertumbuhan iklan di internet karena penggunaan internet telah meningkat.